MENELADANI KERENDAHAN HATI RASULULLAH SAW
Oleh: Eko Rahmanto, S.Ud
(Penyuluh Agama Islam KUA Winong, Kabupaten Pati)
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِن سَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْنِ أَمَّا بَعْدُ ، فَيَا
أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ
الْمُتَّقُوْنَ ، قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ
اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ
اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ، صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ.
Hadirin Jamaah Sholat Jum’ah
Rahimakumullah,
Melalui khutbah jum’at pada siang hari ini, marilah kita senantiasa meningkatkan taqwa kita kepada Allah Swt, yaitu dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya, baik kapan saja, dimana saja serta dalam kondisi bagaimanapun juga. Selanjutnya, melalui khutbah jum’ah pada siang hari ini, akan saya sampaikan khutbah dengan judul “Meneladani Kerendahan Hati Rasulullah Saw”.
Hadirin Jamaah Sholat Jum’ah
Rahimakumullah,
Rasulullah Muhammad Saw, adalah sosok yang sangat agung
yang harus menjadi teladan dalam kehidupan kita, dalam baik dalam ucapan,
perbuatan, maupun sikapnya. Perintah untuk meneladani Rasulullah Saw,
ditegaskan oleh Allah Swt dalam Q.s. Al-Ahzab ayat 21 sebagai berikut:
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ
وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Artinya, “. Sungguh, pada
(diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang
banyak mengingat Allah..” (Q.S. Al-Ahzab :
21).
Hadirin Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah,
Rasulullah Saw
adalah sosok yang sangat mulia dan agung. Walaupun begitu, Kemuliaan
dan ketinggian derajat seseorang di hadapan Allah seperti Nabi dan Rasul tidak
membuat Nabi Muhammad merasa harus dihormati (gila kehormatan) di hadapan
manusia. Pada hakikatnya kemuliaan seseorang tidak ditampilkan di depan orang
lain, justru kerendahan hati seseorang dapat menaikkan kehormatan. Kesombongan
yang pada hakikatnya menjatuhkan kehormatan seseorang.
Rasulullah Saw
sendiri, telah memberikan penjelasan melalui sebuah hadis yang diriwayatkan
oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya, sebagai berikut:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زَادَ
اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ، إِلَّا عِزًّا، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلّٰهِ إِلَّا
رَفَعَهُ اللهُ
Artinya: “Tidak
akan berkurang harta seseorang karena bersedekah, tidaklah Allah s.w.t.
menambah terhadap seseorang yang mau memaafkan melainkan kemuliaan dan tidak
ada seorang pun yang bersifat tawaddhu’ (merendahkan diri) karena Allah,
melainkan Allah akan mengangkat derajatnya”.
Hadirin Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah,
Melalui hadis
diatas, Rasulullah Saw menegaskan bahwa dengan sikap tawadhu’, maka Allah Swt
akan meninggikan derajatnya. Dengan kerendahan hatinya, seseorang justru akan
menjadi terhormat dihadapan Allah Swt dan juga dihadapan sesama manusia.
Sikap rendah hati
yang dijelaskan oleh Rasulullah Saw, telah dicontohkan pula oleh Rasulullah Saw
di kehidupan sehari-harinya dalam
berinteraksi kepada orang lain. Salah satunya adalah, Rasulullah Saw
selalu memulai mengucapkan salam kepada orang
yang di temui dalam perjalanan.
Berkaitan dengan
hal tersebut, dijelaskan dalam sebuah riwayat yang dikutip oleh al-Imam Al-Bukhari dalam Shahihnya, sebagai
berikut:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى غِلْمَانٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ
Artinya, "Dari Anas r.a. sesungguhnya
Rasulullah SAW melewati beberapa anak kecil, maka beliau mengucapkan salam pada
mereka." (HR. Al-Bukhari)
Hadits diatas,
merupakan dalil anjuran bersikap rendah hati dan juga menjadi bukti kerendahan
hati Rasulullah Saw. Al-Imam Abu
Zakaria Muhyid-Din Yahya bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi dalam kitab Al-Minhaj
Syarh Shahih Muslim, menerangkan pula tentang kandungan hadis tersebut, bahwa
hadis tersebut berisi anjuran untuk rendah hati, anjuran menyebarluaskan salam
kepada seluruh manusia, dan bukti kerendahan hati serta kecintaan Nabi kepada
seluruh manusia."
Begitulah sosok panutan kita Rasulullah Muhammad Saw yang
selalu kita peringati hari kelahirannya pada bulan rabi’ul awwal. Peringatan
tersebut, hendaknya kita jadikan sebagai sarana untuk kita mempelajari,
memahami dan meneladani akhlak dan budi pekerti Rasulullah Saw.
Hadirin Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah,
Dari uraian khutbah
tersebut, marilah kita berusaha untuk dapat meneladani sikap rendah hati Nabi Muhammad Saw dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat menghilangkan rasa angkuh dan
sombong karena kekayaan kita, jabatan kita, keilmuan kita, dan sebagainya..
Semoga kita semua diberi umur panjang oleh Allah Swt,
sehat wal ‘afiyat, fi tha’atillah, istiqomah ibadah kita, rizki yang agung,
halal, barokah, putra-putri yang sholih dan sholihah, keluarga yang sakinah,
mawaddah wa rahmah dan dapat meninggal dunia dalam keadaan Iman,
Islam, serta khusnul khotimah dan pada gilirannya bisa dakholal jannah ma’al
ambiya’ wal mursalin wal auliya’ wasy-Syuhada’ wash-shalihin. Amiin ya
rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ اْلكَرِيْمِ
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ،
وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ
الرَّحِيْم
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا
كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ،
اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ
وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ
مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا
أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ
مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ
الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ
وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ.
وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيماً
اللهم صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى
سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى
سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ
العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.
اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ
وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ
وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَن، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً
وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ
يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ
أَكْبَرُ
Komentar
Posting Komentar