Langsung ke konten utama

WANITA SHALIHAH DAN URGENSINYA BAGI PEMBANGUNAN GENERASI

WANITA SHALIHAH DAN URGENSINYA BAGI PEMBANGUNAN GENERASI

Oleh: Eko Rahmanto, S.Ud

(Penyuluh Agama Islam KUA Winong, Pati)

 

Dalam Sebuah hadis, Rasulullah Saw bersabda,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَلَيْسَ مِنْ مَتَاعِ الدُّنْيَا شَيْءٌ أَفْضَلَ مِنْ الْمَرْأَةِ الصَّالِحَةِ

Artinya: dari [Abdullah bin Amru] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dunia itu adalah hiasan, dan tidak ada hiasan dunia yang lebih indah selain wanita yang shalihah." (Hadits Ibnu Majah Nomor 1845)

 

Penjelasan Hadis

Melalui hadis ini, Nabi Saw mengabarkan bahwa dunia dan sesuatu yang ada didalamnya adalah hal yang menyenangkan. Kemudian, yang labih menyenangkan lagi adalah al-mar’ah as-shalihah.

Al-Mar’ah as-Shalihah, mengarahkan kepada makna istri yang baik, yaitu istri yang membawa keberkahan bagi suaminya, yakni dengan ketaatan kepada suaminya yang menjadikan suaminya merasa senang memandangnya. Demikian pula wanita yang mampu menjaga kehormatannya ketika suami tidak ada.

Memiliki istri yang shalihah adalah salah satu dari empat pilar penopang kebahagiaan, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, dari jalur Sa’d Bin Abi Waqqash RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda :

أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ : الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ ، وَالْمَرْكَبُ الهَنِيءُ

 

Artinya: “Terdapat empat faktor kebahagiaan yaitu : istri yang shalihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang nyaman. [HR Ibnu Hibban]

 

Ciri-Ciri atau Kriteria Istri Shalihah

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, sebutkan

أَلَا أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ

 

Artinya: "Maukah aku beritahukan simpanan paling baik yang disimpan oleh seseorang? Yaitu istri yang shalihah yang apabila suaminya melihatnya maka ia akan menyenangkannya, dan apabilla ia memerintahkannya, maka diapun mentaatinya, dan kalau suaminya pergi maka dia akan menjaga amanahnya."

Dalam Musnad Ahmad, disebutkan pula sebuah kisah dari Abu Hurairah r.a., yang pernah mengatakan bahwa Rasulullah Saw pernah ditanya,

أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِيمَا يَكْرَهُ فِي نَفْسِهَا وَلَا فِي مَالِهِ

Artinya: “Wanita yang bagaimana yang paling baik?" beliau bersabda: "Wanita yang menyenangkan hati jika dilihat, taat jika diperintah, dan tidak menyelisihinya pada sesuatu yang ia benci terjadi pada dirinya (istri) dan hartanya (suami)." (H.R.Ahmad)

Dalam riwayat diatas, disebutkan bahwa istri yang salehah adalah yang jika dipandang menyenangkan, diperintah mentaati dan mampu menjaga amanah rumah tangga, ketika suami tidak dirumah.

Dipandang suami menyenangkan, meliputi dua makna, yakni makna fisik dan non fisik. Makna fisik, artinya selalu berusaha untuk tampil bersih dan indah (cantik) didepan suaminya. Sedangkan makna yang kedua adalah indah dipandang suami dari sisi keindahan akhlak dan budi pekertinya.

Termasuk didalamnya adalah mentaati perintah suami, sepanjang perintah tersebut tidak bertentangan dengan syar’i dan ‘urf (norma kebudayaan, sosial kemasyarakatan) yang ada.

Seorang istri yang Shalihah, maka dia akan mampu menjaga amanah keluarga, ketika suami tidak ada dirumah. Maksud dari “tidak menyelisihinya pada sesuatu yang ia benci terjadi pada dirinya (istri) dan hartanya (suami)” adalah tidak melakukan sesuatu yang tercela dan juga tidak menggunakan harta pada hal-hal yang dibenci oleh suami.

Termasuk pula pada makna kalimat diatas adalah menjaga kehormatan dirinya sendiri dan menjaga kehormatan suaminya. Salah satunya adalah dengan selalu menutupi aib keluarga dari orang lain.

 

Wanita Shalihah, berperan penting dalam Pembangunan

Peran wanita salehan, sangat besar pengaruhnya dalam keberhasilan pembangunan. Bukan hanya pribadi, namun pembangunan sebuah masyarakat, bangsa dan negara.

Wanita adalah sosok pencetak generasi masa depan. Tentu saja, diharapkan generasi tersebut adalah generasi yang berkualitas. Karena itu, peran wanita sebagai pendidik pertama bagi generasi, akan membawa pengaruh besar pada generasi yang ada.

Dengan pendidikan dan keteladannya yang diberikan oleh seorang Istri (yang tentu saja disebut ibu bagi anak-anaknya) akan berdampak besar pada karakter, akhlak dan budi pekerti dari anak-anaknya.

Dengan karakter dan moral yang baik dari generasi masa depan, maka negara akan menjadi kuat, berkualitas. Begitulah sejalan dengan sebuah kata-kata mutiara (kalimat hikmah)

الْمَرْأَةُ عِمَادُ الْبِلاَدِ إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَتِ الْبِلاَدُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَتِ الْبِلاَدُ

Artinya: Wanita adalah tiang Negara, apabila wanita itu baik maka akan baiklah nega­ra, dan apabila wanita itu rusak, maka akan rusak pula negara.

 

Wallahu a’lam bish shawab.


NASKAH DAPAT DIUNDUH DISINI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wujudkan Generasi Berkualitas dengan Penguatan Moderasi Beragama serta Cegah Kawin Anak dan Stunting

Winong , Pati - -   Penyuluh Agama Islam, KUA Winong, Pati, Jawa Tengah, mengadakan kegiatan “Penyuluh Agama KUA Winong Goes to School”, yang diselenggarakan oleh KUA Kecamatan Winong, Kabupaten Pati bekerjasama dengan Puskesmas dan sekolah dan Madrasah se-Kecamatan Winong. Kegiatan perdana, dilaksanakan di MA Roudlotusy Syubban, Tawangrejo, Winong, Pati, yang diikuti oleh kurang lebih 60 Siswa. H. Abd. Kafi, M.Ag, Kepala KUA Kecamatan Winong, dalam sambutannya menekankan pentingnya moderasi beragama serta pentingnya mencegah kawin anak sebagai sebuah upaya pencegahan stunting. Kepala MA Roudlotusy Syubban, bapak Mustaghfirin memberikan sambutannya, dengan memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut dan berharap agar kegiatan itu dapat terlaksananya setiap tahun. Materi Moderasi Beragama, disampaikan oleh Eko Rahmanto, Penyuluh Agama Islam KUA Winong. Dalam pemaparannya, dia menegaskan tentang pentingnya moderasi beragama dan kiat-kiat untuk mewujudkan sikap beragama yan...

Pembinaan Muallaf di KUA Kecamatan Winong, Pati

  Oleh: Eko Rahmanto, S.Ud (kontributor)   Winong, 30 September 2024_Kepala KUA Winong, memberikan pembinaan kepada seorang Mualaf dari desa Kudur, Winong, Pati di KUA Kecamatan Winong, Kabupaten Pati Jawa Tengah. ABD. Kafi, M.Ag (Kepala KUA Winong) dalam pembinaannya menyampaikan beberapa point penting untuk menguatkan keimanan dari mualaf yang bernama Ibu Sulastri. Dalam pembinaanya, Abd Kafi, M.Ag menjelaskan bahwa keimanan, keislaman merupakan nikmat yang terbesar yang harus disyukuri dan dijaga sampai akhir hayat. Dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 102, telah dijelaskan bahwa يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim”. Islam adalah agama yang moderat dan tidak ada paksaan dalam memeluk agama Islam. Namun, segala pilihan berdasarkan...