Langsung ke konten utama

Khutbah Jum’at / Edisi Ke-20/Minggu III Bulan Oktober 2024

 ISYFA’US SALAM BAINAN NAS (MENEBARKAN SALAM KEDAMAIAN ATAU KESELAMATAN KEPADA UMAT MANUSIA)

 

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِن سَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُوْنِنَا سَيِّدِنَا وَ مَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ  وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْنِ  أَمَّا بَعْدُ ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللّٰهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ ، قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ، صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ.

 

 

Hadirin Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah,

Melalui khutbah jum’at pada siang hari ini, marilah kita senantiasa meningkatkan taqwa kita kepada Allah Swt, yaitu dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya, baik kapan saja, dimana saja serta dalam kondisi bagaimanapun juga. Selanjutnya, melalui khutbah jum’ah pada siang hari ini, akan saya sampaikan khutbah dengan judul “Isyfa’us salam bainan nas (Menebarkan Salam Kedamaian atau Keselamatan kepada Umat Manusia)”.

 

 

Hadirin Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah, 

Islam, adalah agama yang cinta damai, agama yang ramah, dan selalu menjunjung tinggi akhlakul karimah. Hal itu sebagai ditegaskan dengan tujuan diutusnya Nabi Muhammad Saw adalah sebagai rahmatan lil ‘alamin. Allah Swt berfirman dalam salah satu ayat al-Qur’an sebagai berikut,

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Artinya: “Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam”. (Q.s. Al-Anbiya’: 107)

Pemahaman bahwa Islam sebagai agama yang cinta damai, dapat kita lihat dari kata “Islam” itu sendiri yang berasal kata dari “aslama-yuslimu-islaaman” yang berarti tunduk, patuh, atau “pasrah diri kepada Allah Swt”. Atau dari kata “SalimaYuslimuIslaaman” yang artinya selamat. Artinya, bahwa orang yang memeluk agama Islam akan selamat baik di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, agama Islam adalah agama yang menjunjung tinggi perdamaian demi keselamatan seluruh umat manusia diatas dunia ini, yang berhak mendapatkan keselamatan/ perlindungan baik kehormatan, harta-benda, dan jiwa raganya. Bahkan semua makhluk Allah Swt, yang berada di dunia ini berhak untuk diselamatkan keberadaannya. Karena, Islam dan perdamaian adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Orang akan tergolong mengingkari nilai keislaman itu sendiri jika tidak mengedepankan perdamaian dengan sesama umat Islam dan juga seluruh manusia pada umumnya, yang kita kenal dengan trilogi kerukunan umat beragama, yaitu Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Basyariyah dan Ukhuwah Wathaniyah.

 

Hadirin Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah,

Dalam catatan sejarah, disebutkan bahwa ketika Rasulullah Saw hijrah dari Makkah ke Yatsib (Madinah), beliau pernah memberikan nasihat yang luar biasa sehingga menjadikan Husain bin Salam memutuskan untuk masuk Islam, dan mengikuti ajaran yang dibawa Rasulullah SAW. Saat itu Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوْا السَّلَامَ وَأَطْعِمُوْا الطَّعَامَ وَصِلُوا الْأَرْحَامَ وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوْا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ

Artinya: "Wahai sekalian manusia, tebarkanlah salam, berilah mereka makan, sambunglah dengan mereka tali persaudaraan, shalatlah kamu sekalian di malam hari ketika orang-orang tengah tertidur lelap dimalam hari. Maka kalian semua akan masuk surga dengan selamat.’” (HR. Ahmad, Turmudzi, dan Al-Hakim).

Hadis tersebut di atas menjelaskan kepada kita semua salah satunya adalah perintah menebarkan salam. Salam dalam hadis diatas, tentu saja tidak hanya dimaknai dengan mengucapkan kalimat “assalamu’alaikum” saja kepada sesama muslim, akan tetapi dimaknai juga dengan menyebarkan benih-benih keselamatan di muka bumi ini.

Jika terkait dengan alam fisik berarti menjaga lingkungan hidup, baik di darat, laut, maupun udara yang mulai rusak dan tercemar. Jika terkait dengan alam sosial berarti menciptakan suasana penuh kedamaian di tengah-tengah hiruk-pikuknya masyarakat, tanpa permusuhan, pertikaian atau konflik sosial, apalagi peperangan/ pertumpahan darah yang mengakibatkan kematian.

 

Rasulullah Saw pernah menegaskan dalam hadisnya, sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَفَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى أَمْرٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ.

Artinya: “dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku ada dalam kekuasaan-Nya, kalian tidak akan masuk surga hingga beriman, dan kalian tidak akan beriman hingga saling menyayangi. Maukah kalian aku tunjukkan suatu perkara yang jika kalian amalkan maka kalian akan saling menyayangi? (Jawabnya) adalah Tebarkanlah salam di antara kalian.".” (HR. Abu Dawud

 

Hadirin Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah,

Menebarkan salam kesejahteraan, kedamaian dan keselamatan, artinya melakukan upaya baik secara mandiri maupun kelompok sosial untuk mencegah terjadinya tindakan-tindakan yang dapat memicu konflik horizontal dan permusuhan yang berakibat fatal. Salah satunya adalah tindakan menghina, mengolok-olok, mencaci-maki, membully dan merendahkan pribadi maupun kelompok lain.

Tindakan tersebut, dilarang oleh Allah Swt sebagaimana dijelaskan dalam Q.s. al-Hujurat ayat 11 sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Karena seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Dan barang siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim”. (Q.s. al-Hujurat: 11)

 

Hadirin Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah,

Dari uraian khutbah tersebut, marilah kita berusaha untuk menebar salam, menjaga kedamaian dan keselamatan ditengah-tengah masyarakat, dengan menghindarkan diri dari tindakan-tindakan atau perilaku yang dapat memicu konflik dan permusuhan. Sehingga kita dapat hidup secara aman, damai, makmur dan sentosa, hidup makmur, bahagia sejahtera, murah sandang-pangan, gemah ripah loh jinawi dalam sebuah negara Indonesia yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

 

 

 

Hadirin Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah,

Demikian khutbah jum’ah yang dapat kami sampaikan. Semoga kita semua diberi umur panjang oleh Allah Swt, sehat wal ‘afiyat, fi tha’atillah, istiqomah ibadah kita, rizki yang agung, halal, barokah, putra-putri yang sholih dan sholihah, keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah dan dapat meninggal dunia dalam keadaan Iman, Islam, serta khusnul khotimah dan pada gilirannya bisa dakholal jannah ma’al ambiya’ wal mursalin wal auliya’ wasy-Syuhada’ wash-shalihin. Amiin ya rabbal alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ اْلكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KHUTBAH KEDUA

 

اَلْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِيْنَ .أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَن، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

 

FILE DAPAT DIUNDUH DISINI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wujudkan Generasi Berkualitas dengan Penguatan Moderasi Beragama serta Cegah Kawin Anak dan Stunting

Winong , Pati - -   Penyuluh Agama Islam, KUA Winong, Pati, Jawa Tengah, mengadakan kegiatan “Penyuluh Agama KUA Winong Goes to School”, yang diselenggarakan oleh KUA Kecamatan Winong, Kabupaten Pati bekerjasama dengan Puskesmas dan sekolah dan Madrasah se-Kecamatan Winong. Kegiatan perdana, dilaksanakan di MA Roudlotusy Syubban, Tawangrejo, Winong, Pati, yang diikuti oleh kurang lebih 60 Siswa. H. Abd. Kafi, M.Ag, Kepala KUA Kecamatan Winong, dalam sambutannya menekankan pentingnya moderasi beragama serta pentingnya mencegah kawin anak sebagai sebuah upaya pencegahan stunting. Kepala MA Roudlotusy Syubban, bapak Mustaghfirin memberikan sambutannya, dengan memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut dan berharap agar kegiatan itu dapat terlaksananya setiap tahun. Materi Moderasi Beragama, disampaikan oleh Eko Rahmanto, Penyuluh Agama Islam KUA Winong. Dalam pemaparannya, dia menegaskan tentang pentingnya moderasi beragama dan kiat-kiat untuk mewujudkan sikap beragama yan...

WANITA SHALIHAH DAN URGENSINYA BAGI PEMBANGUNAN GENERASI

WANITA SHALIHAH DAN URGENSINYA BAGI PEMBANGUNAN GENERASI Oleh: Eko Rahmanto, S.Ud (Penyuluh Agama Islam KUA Winong, Pati)   Dalam Sebuah hadis, Rasulullah Saw bersabda, عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَلَيْسَ مِنْ مَتَاعِ الدُّنْيَا شَيْءٌ أَفْضَلَ مِنْ الْمَرْأَةِ الصَّالِحَةِ Artinya: dari [Abdullah bin Amru] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dunia itu adalah hiasan, dan tidak ada hiasan dunia yang lebih indah selain wanita yang shalihah." ( Hadits Ibnu Majah Nomor 1845 )   Penjelasan Hadis Melalui hadis ini, Nabi Saw mengabarkan bahwa dunia dan sesuatu yang ada didalamnya adalah hal yang menyenangkan. Kemudian, yang labih menyenangkan lagi adalah al-mar’ah as-shalihah . Al-Mar’ah as-Shalihah, mengarahkan kepada makna istri yang baik, yaitu istri yang membawa keberkahan bagi suaminya, yakni dengan ketaatan kepada suaminya yang menjadika...

Pembinaan Muallaf di KUA Kecamatan Winong, Pati

  Oleh: Eko Rahmanto, S.Ud (kontributor)   Winong, 30 September 2024_Kepala KUA Winong, memberikan pembinaan kepada seorang Mualaf dari desa Kudur, Winong, Pati di KUA Kecamatan Winong, Kabupaten Pati Jawa Tengah. ABD. Kafi, M.Ag (Kepala KUA Winong) dalam pembinaannya menyampaikan beberapa point penting untuk menguatkan keimanan dari mualaf yang bernama Ibu Sulastri. Dalam pembinaanya, Abd Kafi, M.Ag menjelaskan bahwa keimanan, keislaman merupakan nikmat yang terbesar yang harus disyukuri dan dijaga sampai akhir hayat. Dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 102, telah dijelaskan bahwa يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim”. Islam adalah agama yang moderat dan tidak ada paksaan dalam memeluk agama Islam. Namun, segala pilihan berdasarkan...