Langsung ke konten utama

Khutbah Jum’at / Edisi Ke-19/Minggu I Bulan Oktober 2024

 MENGAMALKAN NILAI-NILAI LUHUR PANCASILA UNTUK MENGOKOHKAN HABLUM MINALLAH DAN HABLUM MINANNAS

 Oleh: Eko Rahmanto, S.Ud

(Penyuluh Agama Islam KUA Winong, Kabupaten Pati)

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِن سَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ  وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْنِ  أَمَّا بَعْدُ ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ ، قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ، صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ.

 

Hadirin Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah,

Melalui khutbah jum’at pada siang hari ini, marilah kita senantiasa meningkatkan taqwa kita kepada Allah Swt, yaitu dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya, baik kapan saja, dimana saja serta dalam kondisi bagaimanapun juga. Selanjutnya, melalui khutbah jum’ah pada siang hari ini, akan saya sampaikan khutbah dengan judul “Mengamalkan Nilai-Nilai Luhur Pancasila Untuk Mengokohkan Hablum Minallah Dan Hablum Minannas”.

 

Hadirin Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah,       

Setiap tanggal 1 Oktober, kita bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Pancasila yang kita peringati hari kesaktiannya di setiap 1 Oktober, merupakan anugerah terbesar sebagai sebuah bangsa, yang di dalamnya terdapat titik temu nilai-nilai keberagamaan dan kebangsaan. Nilai-nilai luhur itulah yang harus kita terapkan dalam kehidupan kita, agar negara kita Indonesia menjadi negeri yang aman, damai, makmur dan sentosa.

Sebagaimana Rasulullah saw. telah membangun negeri Yatsrib yang majemuk dengan Piagam Madinah, maka para pendiri bangsa ini telah membangun Indonesia yang juga majemuk dengan Pancasila. Para pendiri bangsa ini telah berjuang dengan segala pengorbanan meletakkan dasar-dasar negara ini dengan kokoh. Maka sebagai bentuk rasa syukur itu, marilah kita wujudkan nilai-nilai Pancasila tersebut dalam kehidupan nyata, tidak sebatas slogan yang ramai didiskusikan.

Nilai-nilai luhur Pancasila merupakan acuan bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai luhur yang lahir dalam Pancasila berasal dari bangsa Indonesia, yakni nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai musyawarah, dan nilai keadilan sosial.

 

Hadirin Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah,

Sebagai seorang muslim, kita mengenal dua tali yang mengikat kehidupan kita, yaitu tali hablum minallah dan hablum minannas. Kedua tali ini harus kita jaga dengan baik manakala kita ingin meraih keselamatan di dunia dan akhirat. Kita akan meraih hidup mulia manakala kita mampu menyeimbangkan keduanya, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah Swt.

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ اَيْنَ مَا ثُقِفُوْٓا اِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللّٰهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ

Artinya: “Kehinaan ditimpakan kepada mereka di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia...” (Q.S. Ali Imran: 112)

Ayat di atas menjelaskan tentang kehinaan dan kenestapaan yang telah menimpa Bani Israil terdahulu akibat mereka tidak mengindahkan kedua tali tersebut. Lalu apa makna hablum minallah itu? Para mufassir semisal Imam at-Thabari menjelaskan bahwa hablum minallah adalah ikatan perjanjian kita sebagai manusia dengan Allah Swt. sejak di alam ruh, yaitu perjanjian bahwa Allah Swt. adalah Rabb (Tuhan) dan kita adalah ‘abd (hamba). Perjanjian bahwa gerak kehidupan kita adalah manifestasi dari penghambaan (ta’abbud) kita kepada-Nya. Ini sejalan dengan firman Allah Swt.,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Q.S. adz-Dzariyat: 56)

Berdasarkan ayat di atas, seorang muslim hendaknya dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai penghambaan kepada Allah Swt dan selalu menguatkan hablun minallah-nya. Dari ayat itu pula, sebagai seorang muslim harus mentaati aturan-aturan agama; mulai aqidah, syariah, hingga muamalah. Dan itu semua kita niatkan sebagai bentuk ibadah kepada Allah Swt.

Dalam konteks Pancasila sebagai dasar negara kita, hal itu terwadahi dalam Sila Pertama Ketuhanan Yang Mahaesa. Sila tersebut menjadi semangat tumbuhnya negeri kita menjadi negeri yang diwarnai suasana kehidupan beragama yang subur dan nilai-nilai agama ikut menjiwai seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari sini pula kita berharap nilai-nilai agama semakin memberikan kontribusi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Hadirin Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah,

Ikatan kedua yang disebut hablum minannas adalah perjanjian yang telah disepakati diantara sesama manusia untuk ditaati dan dipatuhi. Hal ini sejalan dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial. Kita tidak bisa lepas dari ikatan-ikatan sosial kemasyarakatan. Karena itu, keshalehan seseorang tidak hanya diukur dari keshalehan individual tetapi juga keshalehan sosial. Seseorang dikatakan selaras dengan ajaran Islam, manakala ia mampu menyeimbangkan hablum minallah dan hablum minannas.

Sebagai warga negara, kita tidak boleh menganggap remeh hal-hal yang terkait dengan hablun minannas. Rasulullah Saw memberikan pesan,

لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ المَعرُوفِ شيئاً وَلوْ اَنْ تَلْقَى أَخاَكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

Artinya: “Janganlah engkau meremehkan sesuatu yang dianggap kebaikan di tengah masyarakat (al-ma’ruf), walaupun berupa senyuman saat bertemu saudaramu.” (H.R. Muslim).

Hadis Nabi saw. di atas menegaskan kepada kita untuk menjunjung tinggi sesuatu yang telah disepakati sebagai sebuah norma di tengah masyarakat atau yang dikenal dengan al-ma’ruf. Jangan sekali-kali meremehkan norma-norma umum yang berlaku di masyarakat, walaupun senyuman dan tegur sapa di saat bertemu dalam pergaulan. Apalagi yang menyangkut kesepakatan bersama sebuah bangsa yang diikat dalam konstitusi, jangan pernah kita meremehkan apalagi mengingkarinya. Hal-hal yang terkait dengan hablum minannas dalam konteks Pancasila telah tertuang dalam sila-sila selanjutnya, dari mulai Sila Kedua tentang kemanusiaan, Sila Ketiga tentang persatuan, Sila Keempat tentang permusyawaratan, dan Sila Kelima tentang keadilan sosial.

 

Hadirin Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah,

Dari uraian khutbah tersebut, marilah kita berusaha untuk mengamalkan nilai-nilai luhur pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat kehidupan yang bermartabat, berperadaban, serta aman, damai, makmur dan sentosa.

Semoga kita semua diberi umur panjang oleh Allah Swt, sehat wal ‘afiyat, fi tha’atillah, istiqomah ibadah kita, rizki yang agung, halal, barokah, putra-putri yang sholih dan sholihah, keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah dan dapat meninggal dunia dalam keadaan Iman, Islam, serta khusnul khotimah dan pada gilirannya bisa dakholal jannah ma’al ambiya’ wal mursalin wal auliya’ wasy-Syuhada’ wash-shalihin. Amiin ya rabbal alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ اْلكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

 

 

 

KHUTBAH KEDUA

 

اَلْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِيْنَ .أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَن، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

FILE DAPAT DIDOWNLOAD DISINI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wujudkan Generasi Berkualitas dengan Penguatan Moderasi Beragama serta Cegah Kawin Anak dan Stunting

Winong , Pati - -   Penyuluh Agama Islam, KUA Winong, Pati, Jawa Tengah, mengadakan kegiatan “Penyuluh Agama KUA Winong Goes to School”, yang diselenggarakan oleh KUA Kecamatan Winong, Kabupaten Pati bekerjasama dengan Puskesmas dan sekolah dan Madrasah se-Kecamatan Winong. Kegiatan perdana, dilaksanakan di MA Roudlotusy Syubban, Tawangrejo, Winong, Pati, yang diikuti oleh kurang lebih 60 Siswa. H. Abd. Kafi, M.Ag, Kepala KUA Kecamatan Winong, dalam sambutannya menekankan pentingnya moderasi beragama serta pentingnya mencegah kawin anak sebagai sebuah upaya pencegahan stunting. Kepala MA Roudlotusy Syubban, bapak Mustaghfirin memberikan sambutannya, dengan memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut dan berharap agar kegiatan itu dapat terlaksananya setiap tahun. Materi Moderasi Beragama, disampaikan oleh Eko Rahmanto, Penyuluh Agama Islam KUA Winong. Dalam pemaparannya, dia menegaskan tentang pentingnya moderasi beragama dan kiat-kiat untuk mewujudkan sikap beragama yan...

WANITA SHALIHAH DAN URGENSINYA BAGI PEMBANGUNAN GENERASI

WANITA SHALIHAH DAN URGENSINYA BAGI PEMBANGUNAN GENERASI Oleh: Eko Rahmanto, S.Ud (Penyuluh Agama Islam KUA Winong, Pati)   Dalam Sebuah hadis, Rasulullah Saw bersabda, عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَلَيْسَ مِنْ مَتَاعِ الدُّنْيَا شَيْءٌ أَفْضَلَ مِنْ الْمَرْأَةِ الصَّالِحَةِ Artinya: dari [Abdullah bin Amru] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dunia itu adalah hiasan, dan tidak ada hiasan dunia yang lebih indah selain wanita yang shalihah." ( Hadits Ibnu Majah Nomor 1845 )   Penjelasan Hadis Melalui hadis ini, Nabi Saw mengabarkan bahwa dunia dan sesuatu yang ada didalamnya adalah hal yang menyenangkan. Kemudian, yang labih menyenangkan lagi adalah al-mar’ah as-shalihah . Al-Mar’ah as-Shalihah, mengarahkan kepada makna istri yang baik, yaitu istri yang membawa keberkahan bagi suaminya, yakni dengan ketaatan kepada suaminya yang menjadika...

Pembinaan Muallaf di KUA Kecamatan Winong, Pati

  Oleh: Eko Rahmanto, S.Ud (kontributor)   Winong, 30 September 2024_Kepala KUA Winong, memberikan pembinaan kepada seorang Mualaf dari desa Kudur, Winong, Pati di KUA Kecamatan Winong, Kabupaten Pati Jawa Tengah. ABD. Kafi, M.Ag (Kepala KUA Winong) dalam pembinaannya menyampaikan beberapa point penting untuk menguatkan keimanan dari mualaf yang bernama Ibu Sulastri. Dalam pembinaanya, Abd Kafi, M.Ag menjelaskan bahwa keimanan, keislaman merupakan nikmat yang terbesar yang harus disyukuri dan dijaga sampai akhir hayat. Dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 102, telah dijelaskan bahwa يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim”. Islam adalah agama yang moderat dan tidak ada paksaan dalam memeluk agama Islam. Namun, segala pilihan berdasarkan...